Thursday, 30 October 2014

Orientasi Wilayah Sikakap

17 September 2014

ORIENTASI WILAYAH SIKAKAP


Setelah Satu minggu tiba di Kecamatan Sikakap, Kepulauan Mentawai.  Agenda pertama yang kami lakukan adalah berkeliling dusun untuk pengenalan medan berikut stakeholder kami disini. Kami membagi wilayah pengenalan  dari Desa Taikako, Desa Sikakap, dan Desa Matobe. Nurmala (Pemerhati Kesehatan) dan Zeinny (Dokter Umum) bersama Pencerah Nusa 2, Bang Adhe dan kak Afri ke pulau sebrang menjelajahi setengah Desa Taikako dan setengah Desa Sikakap yang terletak di Pagai Selatan. Sementara itu Ilham (Ahli Gizi) dan Liska (Bidan) bersama Kak Ayu Pencerah Nusa 2, menjelajahi Matobe. Dan Keesokan harinya semua berangkat untuk Agenda Pengenalan Wilayah Desa Taikako. Desa Sikakap terdiri atas 13 dusun yaitu Dusun Sikakap Timur, Sikakap Barat, Sikakap Tengah, HVA, Seibae-bae, Pinatek-tek, Bakat Monga, Berkat Lama, Berkat Baru, Seay lama, Seay Baru, Mabolak, dan dusun Mapinang dengan luas wilayah 202,3  Km2. Di Desa Taikako terdapat 19 dusun yaitu Rara Joja, Bosuagirau, Bukku Monga, Pasibbuat, Kaute, Alaimonga, Muara Taikako Timur, Muara Taikako Barat, Leleubukku, Pumagriat, Silaoinan Timur, Silaoinan Selatan, Silaoinan Barat, Taikako Hulu Barat, Taikako Hulu Timur, Bulak Monga, Rua Monga, Matoininit, Laijaumanai dengan luas wilayah 136,8 Km2. Sedangkan di Desa Matobe terdapat 12 Dusun yaitu Dusun Polaga, Mangaungau, Bubuakat, Sarere, Tunang, Cempungan, Panatarat, Makukuet, Sitakmonga, Makilat, Bubugra, dan Keleu dengan luas wilayah 127 Km2.

Kecamatan Sikakap merupakan wilayah pesisir dan wilayah perbukitan. Kondisi transportasi yang ada di Kecamatan Sikakap adalah motor dan boat yang digunakan untuk penyebrangan antar pulau. Motor yang disewakan bagi pendatang adalah motor yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa agar kuat menempuh beratnya medan berlumpur dan bebatuan sepanjang Kecamatan Sikakap. Untuk menyewa motor selama satu hari termasuk bensin, kami perlu merogoh kocek sebesar Rp. 100.000,00. Terkadang kami perlu membawa tambahan bensin milik kami sendiri untuk menambah kebutuhan bensin motor karena jarak yang ditempuh cukup jauh. Kami akan coba menjelaskan secara rinci, tentang akses ke Kecamatan Sikakap di Kepulauan Mentawai. Pertama, akses transportasi darat yang dapat dilalui oleh kendaraan roda empat hanyalah di Desa Sikakap, itupun di sisi Pulau Pagai Utara. Sedangkan di Desa Matobe dan Desa Muara Taikako hanya dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua. Kondisi fasilitas jalan di Desa Sikakap sebagian besar berlubang dan berbatu, Desa Matobe sebagian besar berbukit, berbatu, berlubang, dan berlumpur, dan sebagian besar Desa Taikako berbukit, berbatu, berlubang dan berlumpur. Fasilitas jembatan di wilayah Taikako dan Matobe masih dalam proses pengerjaannya, sehingga untuk menuju Desa Taikako harus menaiki rakit. Sedangkan untuk menuju wilayah Matobe bisa dilalui melalui jembatan darurat.

Kedua, jarak Sikakap dengan kota Padang ± 120 mil dan hanya tersedia jalur transportasi laut, dari Pelabuhan Bungus atau Muara Padang ditempuh dengan kapal laut dalam waktu 12 - 13 jam, jika tidak ada badai. Namun jika sedang badai, seluruh penumpang kapal akan terapung-apung di atas kapal sampai dengan 18 jam (kami pernah mengalaminya). Jadwal Pelayaran dari Padang ke Sikakap (Ibu Kota Kecamatan) dua kali dalam satu minggu yaitu pada hari Selasa sore dan Sabtu sore. Jadwal Pelayaran dari Sikakap ke Padang dua kali dalam satu minggu yaitu hari Rabu sore dan Minggu sore. Pelayaran Padang ke Sikakap dan sebaliknya sangat dipengaruhi oleh jenis kapal yang digunakan. Jika menggunakan kapal Gambolo, kapal hanya berlayar sekali seminggu. Namun, jika Ambu-ambu, berlayar 2 kali seminggu (penamaan kapal berdasarkan ikan yang paling banyak disini).

Terakhir, jarak menuju Kabupaten Tuapeijat. Kabupaten Tuapeijat ini terletak di Pulau Sipora Kepulauan Mentawai.  Jarak dari Kecamatan Siakakap ke Kabupaten Tuapeijat membutuhkan waktu tempuh kurang lebih 9 jam. Di Tuapeijat inilah terdapat banyak kantor-kantor pemerintahan yang harus kami kunjungi. Jadwal pelayaran dari Sikakap ke ibukota Kabupaten di Tuapejat (P. Sipora) dua kali dalam satu minggu, yaitu hari Sabtu pagi dan Selasa pagi dengan waktu tempuh kurang lebih 9 jam. Jadwal pelayaran dari Tuapejat ke Sikakap dua kali dalam satu minggu, yaitu hari Jumat pagi dan Senin pagi. Pelayaran Tuapejat ke Sikakap dan sebaliknya sangat dipengaruhi oleh cuaca. pelayaran dapat diundur sesuai dengan kondisi cuaca, serta ketersediaan bensin untuk perjalanan kapal.

Melanjutkan kisah perjalanan kami menjelajahi ke 44 dusun di Kecamatan Sikakap. Kami bergerak mulai pagi hari dengan pakaian turun lapangan lengkap dengan sepatu boots dan jas hujan. Jalan yang kami lalui berbatu, berlumpur dan terkadang kami masuk kedalam semak-semak membelah rimbunnya hutan di Desa Matobe. Atau kami perlu membelah hamparan ladang di daerah Desa Taikako. Sesekali kami tergelincir masuk dalam kubangan lumpur, pengalaman yg mungkin tidak akan pernah kami dapatkan ketika kami berjalan di jalanan Kota-kota besar asal daerah kami. Perjalanan berat kami terbayarkan seketika kami mulai masuk kedalam Dusun-dusun di Kecamatan Sikakap. Keindahan alam yang memiliki ciri khas masing-masing Dusun. Perpaduan antara lembah, bukit dan pantai menyatu menjadi lukisan alam yang sangat menganggumkan. Terlihat rumah-rumah sederhana dari kayu yang menambah indahnya dusun-dusun disini. Keindahan yang mungkin belum pernah terekspose oleh dunia luar. Kami memperhatikan sekitar sambil meresapi keindahan alam disini. Berpikir bahwa satu tahun kedepan, inilah yang akan menjadi rumah kami, keluarga kami serta tempat yang akan mengukir cita-cita kami berlima.

Penulis : Zakiyyah Ahsanti R